Minggu, 09 Juni 2013

Wah, udah part 3 aja ya, padahal skripsi aja belum ampe bab 3 

Oke cukup curcolnya, lanjut ke report, oh ya btw, report disini dari sudut pandangku ya. Untuk Full report temen2 yg lain akan segera dipublish setelah ini.

Round 1
*Dag Dug Dag Dug* aku lawan siapa ya di Round pertama *Dag Dug Dag Dug*
Dan Pairing pertama pun ditempel didinding, para duelist berdesakan untuk melihatnya. Nah aku sendiri cuma bisa lihat nomor meja yg kudapat. Aku langsung mencari nomor meja tsb (kalo gak salah 17 sih) disana udh ada lawan yg menunggu ternyata, aku segera duduk dan bersalaman tanpa cipika cipiki tentunya. Lalu mengeluarkan deck dan Death Note. Yup, karena gak punya kalkulator dan make HP untuk menghitung LP terlalu mainstream, maka akupun menggunakan Death Note untuk mencatat LP dan nama lawan tentunya. Namun sayang, Round pertama aku bahkan tidak tau nama lawanku. Saat itu Ryuk datang dan menawarkanku "MATA SHINIGAMI" tapi costnya seperti Solemn Judgment, harus menukar setengah hidupku untuk mendapatkannya. Jadi ku abaikan saja si Ryuk.


Duelpun dimulai, untuk menentukan siapa yg memulai giliran kami menggunakan dadu (sudah tentu bukan daduku) Dan dadu pun berpihak pada pemiliknya. Lawan memilih first turn, ya anggap aja biar aku bisa mencari tahu lawanku memakai deck apa. Saat Draw Phase aku sudah bisa menebak kalo dia menggunakan Deck Yu-Gi-Oh! (You don't say), tanpa basa basi dia summon Rescue Rabbit, effect, dan aku berharap keluar Celtic Guardian. Eh harapan hanya sebuah harapan, 2 ekor Sabersaurus datang ke arena. Jadilah Laggia yg baik hati, dia mengakhiri gilirannya dengan set 1 backrow. Now, my turn! Ku soul taker 2x si Laggia, Set DDWL, End. Dia buat Laggia lagi kebanish effect DDWL. Ujung2nya berhasil buat musuh kena damage 7600, dan sisa 1400. Di fieldku ada BLS (bukan yg ritual), udah siap2 akan menang, eh dia buat Maestroke. Aku tambah senang, bisa apa sih si Maestroke ngelawan BLS? Senyum berubah menjadi tangisan saat dia mengaktifkan Dark Hole yg disusul oleh Monster Reborn, tentu saja yg dia reborn The One and Only, My BLS. FUUU. Game 1 LOSE. Game 2, masih belum sembuh dari trauma dikhianati BLS, eh malah dibunuh lg ama BLS sendiri. Okay. Round 1 kalah (0-1)
Sementara Jagoan2 kita yg lain:
Spore WIN (1-0) yg dalem kurung itu hasil kemenangan dan kekalahan ya
Dody WIN (1-0)
Soplog *krik krik krik* WIN (1-0)
Panji LOSE (0-1)
Alex LOSE (0-1)
Law?? Dia gak ngasi aku reportnya dgn alasan amnesia. (?-?)

Round 2
Belajar dari kesalahan fatal round sebelumnya, akupun langsung mencatat nama lawanku di Death Note. Maaf ya Mr.Stefan (denger2 dari temennya sih dia orang Jerman, mgkin keturunan) Duel dimulai, lagi2 dadu memihak pemiliknya (nyesel gak beli dadu di CnG sebelum NATS) dan pemiliknya ternyata pemakai DW!!! Death Note mempan gak ya untuk pengguna DW?? Jadi Ragu... Game 1 aku berhasil menang dgn BLS (akhirnya kau kembali kejalan yg benar) Game 2. Pas siding entah kenapa semua siding terlihat cocok untuk melawan DW, akhirnya side in 11 kartu. Dan untungnya sukses. Game 2 menang.
Death Note menunjukkan kemampuannya. (1-1)
Sementara di arena lain:
Spore WIN (2-0)
Dody LOSE (1-1)
Soplog WIN (2-0)
Panji LOSE (0-2)
Alex LOSE (0-2)
Law? kita abaikan saja dia mulai saat ini.

Round 3
*nulis ALVIN WIJAYA di Death Note* maaf ya kk. Benernya pgn nanya apa dia keluarganya Om Mul apa bukan, atau sodaranya Jonathan Wijaya. Tapi mukanya serius, jadi aku urungkan niat untuk bertanya. Saat itu duel sudah dimulai, tapi dimeja kami (4 duelist) belum ada yg memulai, kami berempat saling menunggu seseorang diantara kami  mengeluarkan dadu, eh ternyata tak seorangpun diantara kami membawa dadu. Dan kami akhirnya meminjam dadu di meja sebelah. Saat itu lah untuk pertama kali aku berhasil menang adu dadu. Ternyata dia pengguna deck Herald of Perfection. Game 1 aku berhasil menang berkat mencuci otak si Kristya. Game 2 field dia ada 2 gachi2, zenmainess, perfection dan kristya. Bener2 gak ada cara ngalahin kayaknya. Game tigapun sudden death, aku menang karena menyerang dengan tenang karna ada Royal Decree. (2-1)
Sementara itu petarung2 yg lain:
Spore WIN (3-0)
Dody WIN (2-1)
Soplog LOSE (2-1)
Panji WIN (1-2) akhirnya! part 1
Alex WIN (1-2) akhirnya! part 2

Round 4
Ini Round yg paling membuatku kesal, bukan karena faktor lawan. Tapi kesel karena hampir Game Lose gara2 telat dateng. Semua berawal saat anak2 D.D memanfaatkan waktu istirahat 30menit dengan membeli makan di Lantai 4. Maunya sih beli makanan siap saji "kakek senyum" tapi rame bgt yg ngantre. Jadinya kita makan di **, udh mesen biar cpt jadi. Eh malah mas2nya stalling, JUDGEEEEE!
Udah 25 menit rasanya berlalu, trus kita jalan cepat menuju lift sambil makan, dan apa daya lift semua penuh. Semua bertambah runyam ketika saat menunggu lift Ci Jenny bilang kalo kita bertujuh pasti terlambat. Sampai di Arena pertarungan aku langsung melihat pairing, dan menuju meja yg kudapat. Udah telat, terus udh ditunggu oleh lawan, terus lawannya anak Florsheim lg. Yup, Salah seorang duelist senior bernama Belfa. Udah mau duel, eh deck ketinggalan di tas Soplog, FUUU... Untung bisa menemukan Soplog diantara ratusan duelist disana. Udah mulai duel, eh Death Note ketinggalan. FUUU...
alhasil game ini kalah 1-2 bener2 kacau rasanya (2-2)
Sementara itu di dunia lain:
Spore LOSE (3-1)
Dody WIN (3-1)
Soplog WIN (3-1)
Panji WIN (2-2)
Alex WIN (2-2)

Round 5
*nulis Deo di Death Note* maaf ya kk. Lawan make Six Sams. Wuuhh entah kenapa sekilas terbayang Om Eka (gak pake hati dan perasaan ya Om) Game 1 kalah, terus di Game 2 ada kejadian gak terlupakan sih, Field dia ada Shien tukang negate, dan Fieldku kosong dan Hand ada 2 kartu. Dia bilang trauma ama Gorz. Langsung aja aku "masang muka punya Gorz ditangan" Ajaib, dia bner2 percaya dgn "muka"ku. Mungkin karena faktor ketampananku juga kalii ya?? Dia pun gak nyerang dan langsung End Turn. Turn dia berikutnya pun dia gak nyerang dengan alasan yg sama. Hingga akhirnya saat turnku aku bener2 menarik Gorz. Dan selanjutnya dia pun declare battle phase setelah turn aku narik Gorz. Dan muncullah Gorz lengkap dengan istrinya tercinta. Dia pun tersenyum dan bilang "tuh kan bener ada Gorz" Ande aku bisa jawab saat itu, pasti aku akan bilang "Sob, Baru ketarik lho itu Gorznya dan pas ketarik malah kamu nyerang, BarYaw"Game itu aku menang, dan Game 3 juga menang somehow. (3-2)
Sementara di Arena lainnya:
Spore LOSE (3-2)
Dody WIN (4-1)
Soplog LOSE (3-2)
Panji LOSE (2-3)
Alex WIN (3-2)

Round 6
Pas Pairing ditempel, aku lihat nama lawan ku Adzuf. Dody saat itu mendatangiku dan terjadi percakapan sebagai berikut:
Dody: Lawanmu Adzuf ya Gunk?
Le me: Ya Dod
Dody: Mau tau dia make deck apa? (tampang serius)
Le me: Mau lah Dod! (tampang lebih serius)
Dody: Malefic
Le me: Ciyuss??
Dody: Eh, Six Sams sih kalo gak salah. Ya pokoknya antara Malefic dan six Sams lah.
Le me: Thanks ya Dod (saat itu aku berfikir Dody emg teman yg baik)
Dan Duel pun dimulai, lawanku First turn (lagi2 kalah adu dadu, cuma sekali doang menang) akupun penasaran decknya, apakah Malefic ataukah Six Sams. Dia langsung mengaktifkan Reinforcement of the Army! Seketika aku bergumam, oh Six Sams toh. Aku udh sangat yakin dia akan Add Kageki hingga akhirnya sosok Stratos muncul. Yup STRATOS! FUUU...(Dod, kau bukan temanku!!! ) 
Game 1pun kalah mungkin karena faktor masih shock diberi informasi ngawur ma Doddy, Game 2 aku berhasil membuat The Shiningnya miss timing dgn Soul taker, WIN. Game 3 pun diakhiri dgn Time's Up! LP ku cuma unggul 1000 dari lawan. WIN (4-2)
Sementara itu di Planet lain:
Spore LOSE (3-3) Akhirnya 3 kemenangan beruntunnya dinodai dgn 3 kekalahan beruntun
Dody WIN (5-1)
Soplog WIN (4-2)
Panji LOSE (2-4)
Alex WIN (4-2)

Well, si Dody dgn point 5 udah pasti lolos ke 64 besar (Congrats sob!). Panji dengan 2 pointnya serta Spore dgn 3 pointnya udah pasti tidak bisa melaju. Dan tersisalah 4 orang dengan point 4, aku, Soplog, Alex dan *** (masih terlupakan)  Dari sekian bnyak duelist yg mendapat point 4 di tiap grup dan lolos, ternyata tak seorangpun dari kami berempat yg "beruntung" 

Okay ucupers, sekian dulu ya NATS Report Part 3 nya... Akan segera disusul dgn Personal report duelist2 lainnya.
Bye!

6 komentar: