Jumat, 20 Desember 2013

Nick Name: L.E
Player: Laksana Eka S P
Deck: Madolche

Sebenernya agak lupa dengan jalannya duel, karena aku tidak membuat catatan di note dan juga tidak mencatat perhitungan LifePoints. Meskipun begitu, akan aku coba membuat report untuk sesama randoman & ucupers sekalian.

Aku akan bercerita sedikit pada waktu pemilihan deck. Berhubung ada cukup banyak kesibukan dan ada Card Game Festival TCG lain, sampai H-1 jam 10 malam masih galau mau pakai deck apa, antara Six Samurai, Dark World, atau Madolche. Pada beberapa turney terakhir di Duelist Dewata, aku selalu ikut menggunakan Madolche, jadi besar kemungkinan duelist peserta festival lainnya sudah menyiapkan siding untuk mematikan deck ini. Di sisi lain aku rasa Madolche yang paling konsisten diantara ketiga deck tadi (ketiga deck yang disebutkan merujuk pada deck dengan build versiku sendiri, bukan build random lainnya ataupun build secara umum). Ada ide untuk menggunakan Six Samurai –deck yang aku gunakan beberapa bulan sebelum menggunakan Madolche. Meskipun format saat ini berbeda sudah berbeda, di mana banyak staple yang sudah tidak bisa digunakan seperti dulu lagi, diantara ketiga deck tadi aku rasa Six Samurai lebih fleksibel untuk melawan berbagai macam deck peserta lain nantinya dan memiliki lebih banyak variasi untuk menjawab berbagai kondisi duel. Di tengah kebimbangan, muncul gagasan untuk menggunakan Dark World – deck yang pernah aku gunakan beberapa minggu pada masa peralihan dari Six Samurai ke Madolche. Meskipun bisa mengagetkan peserta lain (karena deck jahat ini sudah lama masuk album dan tidak pernah aku sentuh lagi), rasanya deck ini akan sulit mendominasi karena EEV sudah kena limit. Selain itu, duelist peserta lain pasti sudah membawa siding untuk melawan Dark World – karena salah satu peserta adalah orang jahat yang sangat setia dengan deck jahat ini.

Akhirnya kuputuskan menggunakan Madolche dengan segala keunggulan dan resikonya. Tentunya dengan sedikit perubahan dari build yang biasa kugunakan. Setelah lama mengutak-atik main deck, extra deck, dan side deck, tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 1 lewat. Deck editing pun kusudahi untuk segera beristirahat.


Decklist nya jadi seperti ini :


Main Deck :


3x Madolche Magileine
2x Madolche Messengelato
2x Madolche Mewfeuille
2x Madolche Hootcake
1x Madolche Puddingcess
2x Guardian Eatos
1x T.G. Striker
2x T.G. Warwolf
2x Effect Veiler

2x Madolche Chateau
2x Madolche Ticket
2x Pot of Duality
2x Mystical Space Typhoon
2x Forbidden Lance
1x Forbidden Chalice

2x Madolche Nights
1x Dark Bribe
1x Solemn Warning
1x Bottomless Trap Hole
1x Torrential Tribute
1x Compulsory Evacuation Device
1x Fiendish Chain
2x Mirror Force
2x Scrap-Iron Scarecrow


Extra Deck :


2x Madolche Queen Tiaramisu
1x Diamond Dire Wolf
1x Gagaga Cowboy
1x Steelswarm Roach
1x Abyss Dweller
1x M-X-Saber Invoker
1x Leviair the Sea Dragon
1x Temtempo the Percussion Djinn
1x Number 30: Acid Golem of Destruction
1x Number 49: Fortune Tune
1x Ally of Justice Catastor
1x Naturia Beast
1x Naturia Barkion
1x Mist Wurm

Side Deck :


1x Madolche Marmalmaide
1x T.G. Striker
2x D.D. Crow
1x Forbidden Lance
1x Mystical Space Typhoon
1x Wild Tornado
1x Fiendish Chain
2x Gozen Match
2x Shadow-Imprisoning Mirror
2x Debunk
1x Trap Stun



Pada saat turney, peserta berdatangan dari seluruh penjuru Bali. Total peserta berjumlah 19 orang, maka ditunjuk 1 orang untuk menjadi PK. Sebelum turney dimulai, beberapa peserta melakukan test deck dan duel pemanasan. Aku melihat ada yang menggunakan Hero, Dragunity-Tempest, Infernity, Evilswarm, Spellbook, Fire Fist, Chain-Beat, Dino Rabbit, Chaos Dragon, dan lain sebagainya. Namun aku tidak melihat Avatar, ternyata dia belum kembali.
Menimbang kekuatan dan kelemahan deck ku, aku berharap tidak bertemu dengan beberapa deck pada babak penyisihan. Namun pairing berkata lain, pada Round 1 aku sudah harus melawan duelist jago dengan deck Chain-Beat.

Round 1 : vs Jaden Yuki – Chain-Beat


Jaden Yuki menang dadu, dia start dengan Wind-Up Rabbit, Black Garden, dan 3 kartu set. Giliranku, Black Garden langsung aku tumpuk dengan Madolche Chateau, lalu summon Madolche Magileine untuk add Madolche Hootcake. Magileine berhasil direct attack 1900 karena Rabbit nya Jaden kabur. Setelah beberapa turn aku berhasil kontrol field, akhirnya Jaden menyerah dan berseru: “Game 2!!”.

Di game 2 Jaden Yuki start dengan Evilswarm Thunderbird, dan 3 kartu set. Giliranku, aku summon Magileine, add Madolche Mewfeuille, lalu aktifkan Pot of Duality dan add Madolche Nights (supaya Thunderbird nya gak bisa kabur, hhehe..). Aku aktifkan Madolche Ticket, set 2 kartu, dan end turn. Jaden summon BFF Bear, aku respon dengan Bottomless Trap Hole. Thunderbird serang Magileine, kena 250 damage, Ticket add Hootcake. Jaden set 1 spell/trap lagi lalu end turn. Giliranku, aku rasa persiapan sudah cukup, dan akan lock Game 2. Aku special summon T.G. Striker dari hand, lalu summon Mewfeuille dan special summon Madolche Messengelato, add Chateau. Lalu synchro summon Naturia Barkion, dan graveyard terisi 4 kartu : PoD, BTH, T.G. Striker, dan Messengelato. Dengan amunisi 2x negate trap, aku serang Thunderbird dengan Barkion. Jaden merespon dengan trap – aku lupa apa, yang pasti berbahaya dan aku negate dengan Barkion, aku banish PoD & BTH. Aku biarkan Messengelato di grave, dengan pertimbangan bisa digunakan untuk makanan Madolche Tiaramisu nantinya. Setelah memindahkan PoD & BTH ke banish zone, aku baru sadar kalau sudah membuat kesalahan dalam memilih kartu yang dibanish #oops. Ya, Madolche Nights tidak bisa diaktifkan. Benar saja, Jaden merespon dengan efek Thunderbird di chainlink 3, dan aku hanya bisa menarik nafas dan bilang: “oke..”. Jaden lanjut mengaktifkan Widespread Dud di chainlink 4, target Thunderbird & Barkion. Lagi, aku negate dengan Barkion, banish T.G. Striker & Messengelato dari grave. Belum cukup, Jaden mengaktifkan satu lagi Widespread Dud di chainlink 6, dengan target yang sama, tanpa bisa aku respon. Barkion pun hilang dari field setelah nongol hanya sebentar akibat kesalahanku. Setelah beberapa turn, aku mencoba bertahan dan mengumpulkan resource, namun gagal dan duel pun harus berlanjut ke Game 3.

Di game 3 Jaden langsung kontrol field dengan Thunderbird dan Bear. Beruntung ada Scrap-Iron Scarecrow yang bisa menghambat mereka. Setelah bertahan cukup lama dan mengumpulkan cukup resource, aku berhasil summon Tiaramisu namun langsung direspon dengan Compulsory Evacuation Device oleh Jaden. Aku pun harus mengumpulkan resource ulang, namun trap-trap Chain-Beat yang kejam membuatku semakin terdesak dan tidak bisa membalikkan keadaan.
Round 1 result : Lose 1-2
Total Poin 1

Round 2 : vs Orang Ketiga – Worm (PK)


Dengan hasil kurang memuaskan di Round 1, aku pun berusaha untuk dapat meraih poin maksimal. Melawan Worm, ada 2 kartu yang aku waspadai; W. Nebula Meteorite dan Offering to the Snake Deity. Selebihnya aku rasa masih bisa kuhandle.
Game 1 berlangsung cukup seru dengan saling ambil alih kontrol field. Pasukan cacing cukup memberi pressure; Worm Xex & Worm Yagan, Worm King, hingga Worm Linx. Namun Madolche punya keunggulan resource di late game jika sudah setup dengan benar. Akhirnya aku berhasil mengunci Game 1 dengan kemenangan.
Game 2 tidak jauh berbeda dengan Game 1, namun berlangsung dengan lebih cepat. Keunggulan resource yang cukup terasa, membuatku menutup Round 2 dengan tambahan 3 poin.
Round 2 result : Win 2-0
Total Poin 4

Round 3 : vs Aries – Fire Fist



Berhubung aku tidak menyiapkan siding khusus untuk melawan Fire Fist, aku berpikir aku harus merebut Game 1, untuk memudahkan Game selanjutnya. Dewi Fortuna berpihak padaku, first hand ku lumayan bagus, dan berhasil kontrol field dari awal hingga LP Aries 0.
Di Game 2 starting hand tidak terlalu bagus. Namun aku mencoba bertahan dengan Scrap-Iron Scarecrow. Namun Aries terus fapping setiap turn, dan semakin lama semakin ngeplus banyak. Aku pun menyerah untuk lanjut ke Game 3.
Di Game 3, aku dan Aries saling mematahkan kombo lawan, hingga resource sama-sama tipis. Namun aku berhasil kontrol field lebih dulu, dan akhirnya summon Tiaramisu for the win. #yay
Round 3 result : Win 2-1
Total Poin 6

Round 4 : vs Sawada – Twilight


Saat Round 3, aku mendapat posisi di meja 4, dan di meja sebelahku – meja 3, terjadi duel antara Jaden Yuki dengan Sawada. Duel mereka berlangsung cepat, dimenangkan oleh Sawada dengan deck Twilight nya. Di Round 4, Sawada tetap di meja 3, namun kali ini aku yang menjadi lawannya.

Game 1 aku bermain dengan hati-hati, berusaha membaca setiap langkah lawan, dan apa yang mungkin dilakukan selanjutnya. Dengan deck Twilight yang ber-engine Lightsworn, Sawada dapat dengan mudah nge-add Judgment Dragon via efek Eclipse Wyvern. Judgment Dragon merupakan kartu yang berbahaya bagi Madolche, karena dapat menghancurkan setup yang dibangun susah payah, hanya dalam satu gerakan. Usaha menguras LP digagalkan Sawada dengan Tragoedia yang Atk/Def nya 3000. Setelah Tragoedia, masih ada Lumina dan beberapa monster lainnya, hingga Chaos Sorcerer, namun usaha Sawada terus ku gagalkan. Di sisi lain, setup Madolche terus berjalan. Field ku hampir penuh dengan Mewfeuille, Eatos, dan Tiaramisu. Kemudian ku tribute summon Puddingcess agar bisa mengaktifkan efek Tiaramisu, akhirnya Sawada menyerah. 1-0 untuk keunggulanku.

Game 2 berlangsung cepat. Aku berusaha kontrol field dan memberi damage sedikit demi sedikit dengan mengandalkan Guardian Eatos. Dengan resource yang terbatas karena draw yang kurang bagus, aku semakin terdesak oleh Sawada yang dengan lancarnya mengisi grave nya dengan kartu-kartu penting. Hingga pada suatu ketika, di fieldku ada Eatos, set Fiendish Chain, Forbidden Lance, dan Forbidden Chalice. Sawada summon Lumina, yang gagal meresolve efeknya karena aku chain Effect Veiler. Setelah itu Sawada summon Lightray Daedalus dan menyerang Eatos. Demi mempertahankan Eatos di field, aku aktifkan Lance di damage step, dan Daedalus pun dikirim ke grave. Giliranku, draw, hand ada 1 T.G. Striker. Aku serang Lumina dengan Eatos, lalu set T.G. Striker dan end turn. Sawada summon Lyla dan menyerang T.G. Striker. Aku berpikir, jika ini dibiarkan, di main phase 2 Lyla akan menggunakan efeknya dan menghancurkan Chalice atau Fiendish. Maka aku aktifkan fiendish untuk menghentikan Lyla. Tanpa ku duga, Sawada masuk ke main phase 2 dan summon Judgment Dragon. Aku terpaksa mengaktifkan Chalice untuk menghentikan efeknya. Giliranku, draw Mewfeuille. Melihat hand size Sawada yang tidak banyak, aku beranikan summon Mewfeuille untuk synchro dengan T.G. Striker menjadi Ally of Justice Catastor. Dengan penuh keyakinan aku serang JD menggunakan Catastor. Namun aku lupa kalau setup grave Sawada sudah begitu bagus, dan dia membanish Necro Gardna untuk menghentikan serangan Catastor. Lalu Eatos pun menyerang Lyla dengan perasaan sudah tidak ada harapan. Dan next turn JD meledakkan field tanpa bisa kuhentikan. 1-1. #hiks

Game 3 berjalan berat sebelah. Aku mendominasi field, dan Sawada hanya melakukan beberapa play kecil. Sampai akhirnya LP Sawada 0, dan dia mereveal hand nya. Ada Wulf, 2 JD, dan kartu lain yang ku lupa, dan bisa ku bilang hand nya sedang tidak bagus. 2-1.
Round 4 result : Win 2-1
Total Poin 8

Round 5 : vs Satria – Hero


Satria (ini nama asli), memiliki record yang cukup bagus setelah melakukan sapu bersih di 3 Round awal, dan hanya kalah 1-2 di Round 4. Satria berada di peringkat pertama (sampai Round 4) dengan total poin 10, dan apapun hasil di Round 5 ini, sepertinya Satria tetap lolos ke 8 besar. Sementara aku berhitung, dengan poin 8 berada di peringkat 3, dan persaingan di peringkat selanjutnya sangat ketat. Banyak peserta yang memperoleh poin 8, 7, ataupun 6. Sehingga aku masih harus berjuang keras agar dapat lolos ke 8 besar. Aku pun menargetkan minimal 2 poin.

Game 1 berlangsung datar. Hand ku tidak terlalu bagus, dan sepertinya Satria juga tidak mendapatkan hand terbaiknya. Aku mulai dengan summon Mewfeuille dan Messengelato, add Chateau dan langsung ku aktifkan. Satria menjawab dengan Photon Thrasher yang berhasil mendestroy Mewfeuille dan 1100 damage LP. Next turn aku serang Thrasher dengan Messengelato, sama-sama hancur, namun Messengelato kembali ke hand berkat Chateau. Dan lagi, aku summon Mewfeuille dan Messengelato, add Madolche Ticket. Perbedaan resource mulai terasa dan terus membesar. Hingga akhirnya LP Satria berhasil ku buat 0.

Di Game 2 Satria memberi lebih banyak perlawanan, dengan Super Polymerization, Miracle Fusion, dan lain-lain. Namun Tiaramisu dapat membalikkan keadaan dan menyegel kemenangan. #yay
Round 5 result : Win 2-0
Total Poin 11

Setelah selesai Round 5, aku berada di peringkat pertama. Dan berikut adalah daftar duelist yang lolos ke 8 besar :
1. L. E. – Madolche – 11 point
2. Orang Jahat – Dark World – 11 point
3. Raka – Infernity – 10 Point
4. Satria – HERO – 10 Point
5. Yuya Marino – Dino Rabbit – 9 Point
6. Jaden Yuki – Chain Beat – 9 point
7. Ex – Evilswarm – 9 Point
8. Aries – Fire Fist – 9 point

Peringkat secara keseluruhan, bisa dilihat di turnamen report yang sudah diposting Duelist Dewata Blogspot di sini

Bersambung ke Part 2

0 komentar:

Posting Komentar